Sabtu, 19 April 2014

Histori Awal Munculnya Coklat Di Indonesia

Histori Atau Sejarah Cokelat masuk ke Indonesia nyatanya cukup panjang ceritanya. Dilihat dari garis besarnya dapat terdiri jadi dua periode waktu yakni periode sebelum saat kemerdekaan serta periode sesudah kemerdekaan Indonesia pada th. 1945. Meskipun bahan bubuk cokelat sudah di kenal untuk pencampur minuman oleh bangsa indian suku Maya di Amerika tengah dari era sebelum saat masehi, tetapi baru era ke-15 biji cokelat mulai di perkenalkan di belahan dunia lain. Dengan kegunaannya untuk upeti atau alat barter bernilai tinggi, biji cokelat untuk pencampur minuman dikenalkan pada bangsa Spanyol.

Usaha pengembangan tanaman cokelat dirintis oleh bangsa Spanyol ke benua Afrika serta Asia. Di Afrika, cokelat dikenalkan pada era ke-15 dengan daerah penanaman terlebih di Nigeria, Pantai Gading, serta Kongo. Pada saat yang berbarengan cokelat juga di perkenalkan di Asia, terlebih daerah-daerah yang berdekatan dengan lokasi pasifik.

PERIODE SEBELUM KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Th. 1560
Tanaman Kakao pertama kali masuk ke Indonesia. Masuk lewat jalur Philipine serta tiba di Sulawesi Utara. Asal dari biji Kakao ini dari Venezuela yang dibawa oleh pelaut-pelaut Spanyol yang tengah berlayar mencari rempah-rempah di Nusantara. Tanaman Kakao yang ditanam di Sulawesi Utara ini berjenis Criollo. Produksi cokelat ini relatif rendah serta sensitif pada serangan hama serta penyakit, namun terasa enak. Tipe ini tetap terdapat banyak di Sulawesi hingga saat ini.

Th. 1806
Agak lama berselang, tanaman Kakao baru dikenalkan ke Jawa. Terlebih di Jawa Timur serta Jawa Tengah. Bersamaan dengan perubahan tanaman kopi di Jawa, tanaman Kakao ditanam dengan naungan pohon kopi. Type yang ditanam di Jawa ini dapat adalah tipe Criollo.

Th. 1880
Tanaman Kakao tipe Forastero mulai dikenalkan di Indonesia. Tipe ini datang dari Venezuela juga. Berupa lebih bundar serta gemuk dibanding type Criollo. Tipe Forestero memiliki ketahanan pada hama yang tambah baik dibanding tipe Criollo. Kekurangan type ini yaitu rasa serta aromanya kalah bila dibanding dengan type Criollo.

Th. 1888
Tanaman Kakao tipe Criollo Java mulai di kembangkan di Sulawesi serta lalu dikenalkan di Jawa. Type ini adalah mengembangan dari Criollo umum yang datang dari Venezuela. Th. 1888 terdaftar untuk th. ke-77 masuknya cokelat ke Indonesia. Yaitu Dr. C. J. J. Van Hall orang yang pertama kali mengadakan seleksi pada pohon induk di Djati Renggo serta Getas. Ke-2 nama kebun itu dipakai untuk menamakan sebagian klon coklat type Criollo yang hingga saat ini tetap dipakai, dengan kode DR serta G beragam nomer. Dari hasil riset waktu itu, direferensikan bahan tanam klon-klon DR, KWC serta G dengan beragam nomer.

Th. 1914
Buku yang menceritakan perihal Kakao Indonesia pertama kali nampak. Ditulis oleh Dr. J. C. C. Hall berkebangsaan Inggris. Buku ini menceritakan perihal tanaman yang ada di Nusantara serta satu diantaranya yaitu Kakao. Dr. C. J. J. Van Hall. MacGillvray, Van Der Knaap yaitu peneliti-peneliti yang giat lakukan seleksi manfaat memperoleh bahan tanam unggul ataupun klon induk pada awal pertanaman cokelat di Indonesia. Baru pada th. 1914, MacGillvray sudah menulis buku tentang cokelat, lalu dituliskannya lagi pada th. 1932 untuk edisi ke-dua.

Th. 1938
Budidaya Kakao mulai alami penambahan yang cepat. Pada periode ini ada 29 perkebunan Kakao Indonesia yang terdaftar. Perkebunan kakao ini terdistribusi : 13 perkebunan di Jawa Barat, 7 perkebunan di Jateng, serta 9 perkebunan di Jawa Timur. Perubahannya juga di dorong oleh meluasnya penyakit karat daun kopi oleh Hemeleia vastatrix, hingga mengakibatkan musnahnya areal pertanaman kopi di Jawa. Selain itu oleh perusahaan perkebunan, pengembangan usaha cokelat juga dikerjakan oleh petani pekebun, terlebih di Jawa Barat.
PERIODE SETELAH KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Th. 1973
Mulai dikenalkan cokelat type Bulk lewat seleksi yang dikerjakan oleh PT Perkebunan VI serta Balai Riset Perkebunan (BPP) Medan. Cokelat type Bulk pada th. selanjutnya mengecilkan kemungkinan untuk memperluas penanaman cokelat type Criollo. Seperti di ketahui, cokelat type Bulk di kenal untuk type cokelat yang relatif tahan bakal hama serta penyakit, produksinya tinggi meskipun terasa sedang-sedang saja.

Program pemuliaan PT Perkebunan VI serta BPP Medan itu, yang tetuanya terbagi dalam biji-biji kombinasi Na, Pa, Sca, ICS, GG, DR, Poerboyo serta Getas, membuahkan biji yang di kenal dengan nama varietas sintetik 1, 2, serta 3. Tetua itu berbentuk biji illegitim hibrida F1 dari Malaysia, yang ditanam sejumlah 150. 000 pohon.

Th. 1976
BPP Jember juga lakukan program pemuliaannya dalam rencana untuk memperoleh bahan tanam hibrida. Pemuliaan ini mempunyai tujuan untuk membuahkan bahan tanam biji hibrida dengan dampak heterosis. Beberapa persilangan dari klon-klon ICS, Sca, serta DR sudah diuji untuk maksud itu. Dengan cara berbarengan usaha untuk memperoleh bahan tanam klon yang bisa di untuk jadikan induk ataupun bahan tanam praktik juga dikerjakan di kebun Kaliwining Jember, serta Malangsari.

Di Sumatra Utara, riset yang sama selalu dikerjakan dalam rencana pengembangan pertanaman cokelat. Sebagian PT Perkebunan mulai lakukan penanaman cokelat Bulk, seperti PT Perkebunan IV serta II. PT Perkebunan II juga lakukan perluasan penanaman cokelat di Irian Jaya serta Riau dan bangun kebun benih cokelat di Maryke, Medan. Pembangunan kebun benih cokelat itu dikerjakan berbarengan P4TM (Pusat Riset Serta Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa) Medan yang waktu ini sudah membuahkan bahan tanam biji hibrida, dengan tetua klon-klon Sca, ICS, Pa, TSH, serta IMS. Biji-biji hibrida yang dihasilkan kebun benih cokelat tetap dalam step pengujian.

Th. 1980
Apabila pada th. 1970-1977 produksi biji kakao indonesia cuma 2. 000-3. 000 ton, maka pada th. 1980 angka itu melonjak jadi 7. 000 ton. Dengan produksi coklat dunia waktu ini 1. 600. 000 ton, maka potensi Indonesia untuk penghasil cokelat tetap baik prospeknya. Juga pada periode itu, Indonesia telah mulai jadi negara penghasil Kakao nomor 3 paling besar didunia.

Th. 2011
Pemerintah Indonesia lewat Ketentuan Pemerintah mulai kurangi ekspor bahan mentah berbentuk biji Kakao kering. Pemerintah berkemauan agak biji kakao yang dihasilkan di Indonesia dapat mulai di produksi di Indonesia serta jadi product jadi sebelum saat pada akhirnya di ekspor.

Nah jika anda sudah tahu seluk beluk sejarah munculnya coklat maka dari itu sekarang mulai belajar membuat olahan makanan coklat. Bisa dimulai dari yang sederhana dahulu seperti resep puding coklat yang tentunya manis dan enak. Jika sudah mahir membuat yang simple maka bisa merambah ke resep yang mulai kompleks.